RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
MENERAPKAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN
I.
Identitas Mata Pelajaran
Satuan
Pendidikan : SMK N 2 Depok Sleman Yogyakarta
Bidang
Keahlian : Teknik Gambar Bangunan
Mata
Pelajaran : Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Gambar
Bangunan
Kelas
/ Semester : X / 1
Waktu : 20 Menit (1 Kali Pertemuan)
Pertemuan
ke : 1
Standart
Kompetensi :
Menerapkan Ilmu Statika dan Tegangan
Kompetensi
Dasar : Pengetahuan
Dasar Statika
II.
Indikator
1. Pengertian
statika bangunan dapat disebutkan dengan baik
2. Macam-macam
dari perhitungan dalam statika bangunan dapat disebutkan dengan baik.
3. Pengertian besaran dan satuan dapat disebutkan dengan
baik.
4. Macam-macam satuan dapat disebutkan dengan baik.
5. Pengertian besaran vektor dan skalar dapat disebutkan
dengan baik.
III.
Tujuan
Pembelajaran
1. Kognitif
Siswa
dapat :
a. Menyebutkan pengertian
statika
b. Menyebutkan pengertian
statika bangunan
c. Menyebutkan
macam-macam perhitungan dalam statika bangunan
d. Menyebutkan
pengertian besaran dan
satuan
e. Menyebutkan
macam-macam satuan
f. Menyebutkan
pengertian besaran vektor dan skalar
2. Afektif
Teliti dan cermat dalam menerapkan ilmu
statika dan tegangan.
IV.
Materi Ajar
Materi Pokok
1. Pengertian dari statika
bangunan
2. Macam-macam
perhitungan dalam statika bangunan
3. Pengertian besaran dan
satuan
4. Macam-macam satuan
5. Pengertian besaran vektor
dan skalar.
V.
Metode dan Media Pembelajaran
1.
Metode Pembelajaran :
Ceramah, tanya jawab, tugas
2.
Media Pembelajaran : Papan tulis, LCD Proyektor
3.
Alat Pelajaran : Buku dan modul yang relevan
dengan ilmu
statika dan tegangan
VI.
Proses
Belajar Mengajar
No.
|
Unsur Kegiatan
|
Waktu
|
Uraian
|
1.
|
Kegiatan Awal
|
2
menit
|
·
Membuka kegiatan belajar mengajar dengan berdoa. (religius)
·
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran , manfaat hasil belajar
yang akan diperoleh peserta didik dan menyampaikan strategi belajar yang akan
diikuti peserta didik. (rasa ingin tahu)
·
Penyampaian pokok-pokok
materi yang akan diajarkan. (rasa ingin tahu)
·
Menjelaskan pentingnya
materi yang akan dipelajari. (rasa ingin tahu)
·
Pemberian motivasi kepada
peserta didik supaya semangat dalam mengikuti pelajaran. (masukan positif)
|
2.
|
Kegiatan Inti
|
12 menit
|
a. Kegiatan
Eksplorasi
· Guru
mulai menyampaikan materi kepada peserta didik dan mengkondisikan supaya
lingkungan mendukung untuk belajar, serta memberikan respon positif supaya
dapat belajar dan dapat menggali informasi yang ada.(rasa ingin tahu)
b. Kegiatan
Elaborasi
· Di
antara waktu menjelaskan guru memberikan suatu respon kepada peserta didik,
supaya terjadi interaksi. (rasa saling menyemangati)
· Siswa
diajak untuk berpikir dan memecahkan masalah selama proses belajar mengajar.
(saling menghargai)
· Sambil
guru menerangkan siswa menyimak sumber belajar (buku dan modul). (saling
menghormati)
c. Kegiatan
Konfirmasi
·
Guru sesekali bertanya
tentang materi yang diajarkan kepada peserta didik. (saling mengisi)
· Guru dan siswa
memberi masukan dan perbaikan hasil proses belajar dan mengajar. (demokratis)
|
3.
|
Kegiatan Akhir
|
3
menit
|
·
Memberikan kesimpulan hasil belajar yang
diperoleh peserta didik (termasuk memperbaiki apabila terdapat kesalahan yang
ditemukan peserta didik selama proses belajar). (saling mengisi)
·
Membuat rangkuman hasil belajar secara
tertulis, secara individu (progam
tindak lanjut).
(kreatif)
|
VII.
Penilaian/Evaluasi :
A.
Soal
1.
Apakah
pengertian dari statika menurut anda?
2.
Sebutkan macam-macam perhitungan dalam statika bangunan?
3.
Apakah pengertian besaran dan satuan?
4.
Sebutkan macam-macam satuan?
5.
Apakah pengertian besaran vektor dan skalar?
A.
Kunci
Jawaban
1.
Statika
dari bahasa Inggris “Static” yang
artinya diam, yaitu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat dan perilaku benda dalam keadaan diam.
2.
Macam-macam perhitungan dalam statika bangunan
a.
Perhitungan
Dimensi
Perhitungan
dimensi digunakan untuk menentukan ukuran – ukuran dari kontruksi bangunan
secara ilmiah dengan penggunan bahan bangunan seminimum dan efisien mungkin,
dengan faktor keamanan tertentu. Dan kontruksi bangunan itu mampu mendukung
gaya-gaya atau muatan/beban yang ada.
b.
Perhitungan
Kontrol
Perhitungan
kontrol digunakan untuk memeriksa, apakah suatu bangunan kontruksi yang sudah
didirikan cukup kuat dan cukup kaku terhadap beban – beban yang direncanakan.
c.
Perhitungan
Kekuatan
Perhitungan
yang dilakukan untuk memeriksa konstruksi dari perubahan bentuk, peralihan –
peralihan, serta beban-beban pada konstruksi yang tidak melampaui batas.
d.
Perhitungan Stabilitas
Perhitungan
yang diperlukan agar bangunan selalu dalam keadaan kokoh
3.
Pengertian besaran dan satuan
a.
Besaran : sesuatu yang dapat diukur, pada
umumnya memiliki satuan, dan dinyatakan dengan angka-angka (nilai).
b.
Satuan : pembanding di dalam pengukuran
4. Macam-macam
satuan
7 satuan dasar/pokok SI adalah sebagai berikut :
No
|
Besaran pokok
|
Nama unit
|
Lambang unit
|
Simbol besaran
|
1
|
m
|
l
|
||
2
|
kg
|
m
|
||
3
|
s
|
t
|
||
4
|
K
|
T
|
||
5
|
A
|
i
|
||
6
|
cd
|
j
|
||
7
|
Mol
|
n
|
5.
Besaran
skalar dan vektor
a.
Besaran
Skalar
Adalah besaran yang cukup dinyatakan
besarnya saja (tidak tergantung pada arah). Misalnya : massa, waktu, suhu dsb.
b.
Besaran
Vektor
Adalah besaran yang tergantung pada arah.
Misalnya : kecepatan, gaya, momentum dsb.
KRITERIA PENILAIAN
Jumlah
Skor Maksimum 100
Syarat kelulusan / KKM 70
Jumlah skor yang dicapai
LULUS/TIDAK LULUS*)
Syarat kelulusan / KKM 70
Jumlah skor yang dicapai
LULUS/TIDAK LULUS*)
REMIDIAL
Nilai antara 0 – 69,99 siswa remidi
DAFTAR
PUSTAKA
1. Buku mekanika teknik.
2. Modul Statika dan Tegangan SMK.
Yogyakarta, 13 Desember 2012
Guru Bidang Studi,
Prasetyo Nugroho
NIM: 10505241028
HAND OUT
A.
PENGETAHUAN
DASAR STATIKA
1.
PENGETAHUAN
DASAR
Statika dari bahasa
Inggris “Static” yang artinya diam,
yaitu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat dan perilaku benda dalam keadaan diam. Kaitan
khusus dengan bidang Teknik Sipil untuk mempelajari konsep perilaku benda diam,
menganalisa dan mempelajari penerapanya di bidang Teknik Sipil.
Struktur bangunan
adalah bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban
yang diakibatkan oleh adanya bangunan di atas tanah. Fungsi struktur dapat
disimpulkan untuk memberi kekuatan dan kekakuan yang diperlukan untuk mencegah
sebuah bangunan mengalami keruntuhan. Struktur merupakan bagian bangunan yang
menyalurkan beban-beban. Beban-beban tersebut menumpu pada elemen-elemen untuk
selanjutnya disalurkan ke bagian bawah tanah bangunan, sehingga beban-beban
tersebut akhirnya dapat di tahan.
Jadi, Statika
Bangunan adalah ilmu yang mempelajari kekuatan – kekuatan dan stabilitas dari
kontruksi bangunan dan bagian – bagian dari bangunan. Ilmu statika bangunan ini
sering juga disebut dengan mekanika tenik.
Sedangkan untuk
Kinematika adalah ilmu yang hanya mempelajari gerak dari benda dengan tidak
mempelajari sebab – sebabnya. Sedangkan Dinamika adalah ilmu yang mempelajari
gerak dan sebab – sebabnya. Dalam bab ini akan dibahas mengenai Statika.
Dalam statika kita
tidak lepas dari perhitungan. Perhitungan statika bangunan menekankan kepada
kekuatan dan stabilitas konstruksi dan bagian dari bangunan. Perhitungan
tersebut dapat dibagi menjadi beberapa bagian:
a.
Perhitungan
Dimensi
Perhitungan dimensi
digunakan untuk menentukan ukuran – ukuran dari kontruksi bangunan secara
ilmiah dengan penggunan bahan bangunan seminimum dan efisien mungkin, dengan
faktor keamanan tertentu. Dan kontruksi bangunan itu mampu mendukung gaya-gaya
atau muatan/beban yang ada.
b.
Perhitungan
Kontrol
Perhitungan kontrol
digunakan untuk memeriksa, apakah suatu bangunan kontruksi yang sudah didirikan
cukup kuat dan cukup kaku terhadap beban – beban yang direncanakan.
c.
Perhitungan
Kekuatan
Perhitungan yang
dilakukan untuk memeriksa konstruksi dari perubahan bentuk, peralihan –
peralihan, serta beban-beban pada konstruksi yang tidak melampaui batas.
d.
Perhitungan
Stabilitas
Perhitungan yang diperlukan agar bangunan
selalu dalam keadaan kokoh.
2.
BESARAN
VEKTOR DAN SKALAR
a.
PENGERTIAN
BESARAN DAN SATUAN
Hasil pengukuran selalu mengandung dua hal, yakni:
kuantitas atau nilai dan satuan. Sesuatu yang memiliki kuantitas dan satuan
tersebut dinamakan besaran. Setiap besaran dalam ilmu gaya harus dinyatakan
dengan satuan.
Sistem
Satuan
Satuan adalah pembanding di dalam
pengukuran. Mengukur adalah membandingkan besaran yang diukur dengan besaran
sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. Satuan sistem internasional (SI)
merupakan sistem satuan yang digunakan hampir diseluruh dunia. Pada tahun 1866
di Prancis diresmikan penggunaan sistem satuan, yang kemudian diikuti okeh
negara-negara lain.
Pada tahun 1960 diresmikan
pemberlakuan satuan Sistem Internasional yang disingkat SI. Ini bertujuan untuk
menjalin hubungan antar bangsa serta menyeragamkan dan memudahkan penggunaan
alat ukur beserta konversinya di seluruh dunia. Dalam sistem Internasional (SI)
terdapat : 7 buah besaran dasar berdimensi dan 2 buah tambahan yang tidak
berdimensi.
7 satuan dasar/pokok SI adalah sebagai berikut :
No
|
Besaran pokok
|
Nama unit
|
Lambang unit
|
Simbol besaran
|
1
|
m
|
l
|
||
2
|
kg
|
m
|
||
3
|
s
|
t
|
||
4
|
K
|
T
|
||
5
|
A
|
i
|
||
6
|
cd
|
j
|
||
7
|
Mol
|
n
|
Sistem satuan yang umum digunakan adalah satuan metrik
dan satuan teknis. Satuan metrik (Standar Internasional = SI), merupakan satuan
yang memiliki satuan utama metrik, meter – kg. Sedangkan satuan teknis,
merupakan satuan yang umum digunakan di Eropa maupun Amerika berdasarkan satuan
utama lb, inch dan foot. Untuk menyatakan satuan metrik ke dalam satuan teknis
atau sebaliknya memerlukan konversi. Tabel berikut, menunjukkan satuan utama
umum yang perlu diketahui dalam ilmu teknik berikut konversinya.
Konversi Satuan Amerika Serikat (US)
terhadap Satuan Baku Internasional
(SI Units).
Sumber:
Gere & Timoshenko, 1994
Satuan Umum Amerika (US Unit)
|
Pengali
|
Satuan Internasional (SI Unit)
|
Percepatan
Foot per detik kuadrat Ft/sec2
Inch per detik kuadrat Inch/dt2
|
0.305
0.0254
|
Percepatan
Meter per detik kuadrat M/dt2
Centimeter per detik2 Cm/dt2
|
Luas
(area)
Kaki persegi (square foor) Ft2
Inch persegi (square inch) Inch2
|
0.093
645
|
Luas
Meter persegi M2
Centimeter persegi Cm2
|
Kerapatan
Massa (Density)
Slug per foot kubik Slug/ft3
|
515
|
Kerapatan
massa
Kilogram per meter kubik Kg/m3
|
Gaya
Pound Lb
Kip (1000 pound) k
|
4.45
4.45
|
Gaya
Newton N
Kilonewton kN
|
Panjang
Foot Ft
Inch Inch
Mile Mile
|
0.31
2.54
1.61
|
Panjang
Meter M
Centimeter Cm
Kilometer Km
|
Massa
Slug Slug
Pound lb
|
14.583
0.4536
|
Masa
Kilogram (masaa) Kg
Kilogram (masa)
|
Gaya Momen
Pound foot Lb ft
Pound inch Lb.inch
Kip foot Kip.ft
Kip inch Kip.inc
|
0.136
13.56
0.136
1.130
|
Momen gaya
Kilogram.meter Kg.m
Kilogram.centimeter Kg.cm
Ton. Meter Tm
Ton centimeter T cm
|
Tekanan;
tegangan
Pound per square foot Lb/ft2
Pound per square inch Lb/ich2
Kip pert square foot Kip/ft2
Kip per square inch Kip/inch2
|
6.8948
6.8948
47.880
6.8948
|
Tegangan
Kilo Newton/meter2 kN/m2
Newton/centi meter2 N/cm2
Kilo Newton/meter2 kN/m2
Newton/centi meter2 N/cm2
|
Berat Jenis (specific
weight)
Pound per foot
kubik Lb/ft3
Pound per inch
kubik Lb/inch3
|
16.019
27.68
|
Berat Jenis
Kilogram per meter
kubik Kg/m3
Gram centimeter
kubik Gr/cm3
|
Volume
Ounces (oz) Oz
Gallon Ft3
Foot kubik (cubic
foot) Ft3
Cubic yards Yd3
Inch kubik (cubic
inch) Inch3
|
29.574
3.7854
0.02832
0.07646
0.1639
|
Volume
Mililiter=centimeter
kubik Ml = cc
Liter = Desimeter
kubik Lt
Meter kubik M3
Meter kubik M3
Liter Lt
|
b.
PENGERTIAN
BESARAN VEKTOR DAN SKALAR
Besaran yang kita
nyatakan kadang tidak mengandung komponen arah. Besaran ini disebut sebagai
besaran skalar. Sementara besaran lain mengharuskan kita menyertakan arah
terhadap struktur atau titik acuan tertentu. Besaran ini disebut sebagai
besaran vektor. Sebagai contoh, besaran gaya newton atau kg force, akan menjadi
kabur jika tidak disertai dengan pernyataan arah dari suatu titik tangkap,
yakni kemana arah gaya tersebut dan dimana titik tangkapnya pada atau dalam
suatu struktur. Arah dan titik tangkap pada besaran vektor tersebut akan
memberikan konsekuensi yang berbeda dalam penggabungan dari besaran skalar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar